3 Cara Mendapatkan Buku Ber-ISBN |
Apa itu ISBN? Adalah
pertanyaan umum yang diajukan para penulis untuk menerbitkan karyanta dalam
bentuk buku. Sima artikel ini, untuk mengetahui 3 cara mendapatkan buku ber-ISBN.
ISBN banyak dicara para penulis, yang ingin menerbitkan karyanya dalam buku, selain menjaga karya dari plagiat, ISBN juga diakui secara resmi oleh pemerintah sehingga karya yang ber-ISBN akan mendapatkan nilai jika untuk kenaikan jabatan bagi para pegawai pemerintah.
Apa itu ISBN
ISBN atau International
Standard Book Number adalah kode unik yang digunakan untuk mengidentifikasi
buku secara internasional. Kode ini terdiri dari 13 digit angka yang diatur
dalam format tertentu. ISBN mempermudah penerbit, distributor, dan toko buku
dalam melacak dan mengelola inventaris.
Fungsi utama ISBN
adalah memastikan setiap buku memiliki identitas yang berbeda dari publikasi
lainnya. ISBN mencakup informasi penting, seperti negara, penerbit, dan edisi
buku. Dengan ISBN, buku dapat diidentifikasi dengan mudah dalam katalog atau
sistem perpustakaan.
Proses penerbitan
ISBN dilakukan oleh lembaga resmi yang ditunjuk di masing-masing negara. Di
Indonesia, ISBN dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
(Perpusnas). Penerbit atau individu yang menerbitkan buku harus mengajukan
permohonan resmi untuk mendapatkan ISBN.
Penggunaan ISBN
tidak hanya untuk buku cetak, tetapi juga untuk buku elektronik atau e-book.
Hal ini membantu mengelola berbagai format buku yang sama tetapi dalam media
berbeda. ISBN juga digunakan dalam transaksi internasional untuk memudahkan
distribusi dan penjualan buku.
ISBN membawa
banyak manfaat bagi penulis, penerbit, dan pembaca di seluruh dunia. Penulis
mendapatkan pengakuan resmi atas karya mereka, sedangkan penerbit memiliki
kontrol katalog lebih baik. Sementara itu, pembaca dapat dengan mudah menemukan
buku yang mereka cari di berbagai platform penjualan.
Keutungan ISBN
ISBN memberikan
keuntungan besar bagi penerbit, penulis, dan pembaca dalam pengelolaan serta
distribusi buku secara efektif. Dengan ISBN, setiap buku memiliki identitas
unik yang membedakannya dari publikasi lain. Sistem ini mempermudah pengelolaan
inventaris, pencarian, hingga penjualan buku di pasar internasional.
Bagi penerbit,
ISBN membantu dalam mengorganisasi katalog buku secara lebih terstruktur dan
profesional. Penerbit dapat melacak stok, mengelola edisi buku, dan menghindari
duplikasi judul. ISBN juga meningkatkan kredibilitas penerbitan, terutama dalam
transaksi di jaringan distribusi global.
Penulis juga
mendapatkan keuntungan besar melalui ISBN karena karyanya menjadi lebih mudah
ditemukan oleh pembaca. ISBN memastikan pengakuan resmi terhadap karya,
memberikan nilai tambah dalam hak cipta. Selain itu, ISBN meningkatkan peluang
pemasaran buku, baik secara lokal maupun internasional.
Bagi pembaca,
ISBN mempermudah pencarian dan pembelian buku melalui katalog online, toko
buku, atau perpustakaan. Pembaca dapat dengan cepat menemukan buku yang sesuai
tanpa kebingungan akibat kesamaan judul. ISBN juga memastikan keakuratan dalam
informasi buku yang mereka cari.
Secara keseluruhan, ISBN menciptakan sistem standar yang efisien untuk semua pihak yang terlibat dalam dunia penerbitan. Penggunaannya tidak hanya memberikan keuntungan praktis tetapi juga meningkatkan profesionalisme industri buku. Dengan ISBN, dunia literasi menjadi lebih teratur, transparan, dan mudah diakses.
Kreteria Buku Ber-ISBN
ISBN memiliki peran penting dalam
penerbitan karya karena memberikan identitas unik bagi setiap buku yang
diterbitkan. Namun, tidak semua karya dapat diberi ISBN karena ada beberapa
kriteria khusus yang harus dipenuhi. Kriteria ini membantu memastikan buku
memenuhi standar penerbitan yang profesional dan layak distribusi.
Salah satu kriteria utama untuk
mendapatkan ISBN adalah buku harus memiliki ketebalan minimal 60 halaman.
Ketebalan ini memastikan bahwa buku memiliki isi yang substansial dan bukan
sekadar pamflet. Meskipun ada batas minimum, ISBN tidak menentukan batas
maksimal halaman buku.
Buku yang ingin mendapatkan ISBN juga
harus memiliki desain lengkap dengan cover depan dan belakang yang
sesuai. Cover ini menjadi bagian penting dari identitas visual buku di
pasar. Dengan cover, pembaca dapat mengenali buku secara langsung,
baik di toko fisik maupun digital.
Selain itu, buku yang diajukan harus
sudah siap terbit dengan isi yang bebas dari kesalahan baca, tata letak, dan
tipografi. Proses penyuntingan dan pengecekan ulang menjadi penting untuk
memastikan kualitas isi buku. Buku juga harus orisinal dan tidak mengandung
unsur plagiarisme untuk menjaga hak cipta penulis.
Dengan memenuhi kriteria tersebut,
buku dapat diajukan untuk mendapatkan ISBN melalui lembaga resmi. ISBN
memberikan keuntungan dalam pengelolaan katalog, distribusi, dan pemasaran buku
secara profesional. Hal ini menjadikan ISBN elemen penting dalam dunia
penerbitan modern.
Persiapan
Perngajuan ISBN
Pengajuan ISBN
membutuhkan berkas-berkas penting yang harus dipersiapkan dengan teliti oleh
penerbit atau penulis buku. Jika berkas-berkas tersebut tidak lengkap, buku
tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan ISBN. Oleh karena itu, memahami dan
menyiapkan semua dokumen dengan benar menjadi langkah awal yang sangat penting.
Berkas pertama
yang harus disiapkan adalah buku dalam bentuk dummy atau buku yang sudah
siap terbit. Buku ini harus lengkap dengan isi, cover, dan tata letak
yang telah final. Dummy ini menjadi bukti bahwa buku sudah melalui
proses penyuntingan dan siap untuk didistribusikan.
Berkas kedua
adalah surat permohonan ISBN yang dilengkapi dengan pernyataan keaslian dari
penulis atau penerbit. Surat ini berfungsi untuk menjamin bahwa karya tersebut
bebas dari unsur plagiarisme. Selain itu, surat ini menunjukkan bahwa pengajuan
dilakukan oleh pihak yang berwenang.
Berkas ketiga
adalah tautan atau link publikasi yang menunjukkan buku akan diterbitkan
atau dipasarkan secara profesional. Tautan ini biasanya diperlukan untuk buku
yang akan dijual melalui platform digital. Informasi ini membantu lembaga
penerbit ISBN untuk mencatat distribusi buku di berbagai saluran.
Ketiga syarat ini
harus dipenuhi sepenuhnya sebelum proses pengajuan ISBN dilakukan ke lembaga
resmi. Dengan melengkapi dokumen-dokumen tersebut, buku dapat diajukan dan
memiliki peluang besar untuk mendapatkan ISBN. Hal ini memastikan bahwa buku
diterbitkan secara profesional dan sesuai standar penerbitan internasional.
Cara Mendapatkan buku Ber-ISBN
Jika semua syarat
telah dipenuhi, buku tersebut layak diajukan untuk mendapatkan ISBN dan
diterbitkan secara resmi. ISBN memberikan identitas unik yang mempermudah
distribusi dan pencatatan buku di pasar. Berikut adalah beberapa cara yang
dapat ditempuh untuk mendapatkan ISBN bagi karya tulis.
Cara pertama
adalah dengan mengajukan ISBN secara langsung ke Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia (Perpusnas). Penulis atau penerbit harus menyerahkan berkas
lengkap sesuai persyaratan melalui sistem daring atau langsung. Proses ini
biasanya lebih cepat dan langsung ditangani oleh lembaga resmi yang berwenang.
Cara kedua
adalah melalui penerbit besar yang biasanya sudah memiliki sistem pengajuan
ISBN. Namun, proses ini memerlukan waktu yang cukup lama, bisa mencapai lebih
dari enam bulan. Hal ini terjadi karena banyaknya antrean penerbitan dan proses
administrasi yang harus dilalui.
Cara ketiga
adalah menggunakan jasa penerbitan yang menawarkan layanan pengurusan ISBN bagi
penulis independen atau self-publishing. Jasa ini membantu mengurus
semua dokumen dan memastikan buku mendapatkan ISBN sesuai standar. Proses ini
cenderung lebih cepat dibandingkan dengan penerbit besar, tetapi mungkin
memerlukan biaya tambahan.
Salah satu jasa penerbitan
buku Ber-ISBN adalah Penerbit Nara. Penerbit Nara sudah terpercaya dalam
menerbitkan buku. Setidaknya ada 100 buku yang sudah diterbitkan Tidak hanya
itu, Penerbit Nara sudah terdaftar secara remis di IKAPI.
Untuk menggunakan jasa Penerbit Nara dalam penerbitan buku ber-ISBN, bisa menghubungi Whatsapp yang tertera.